Dapur Satelit dan Potensi "Duitnya" di Kalsel
KALSELGRAM.com | Wahana Daring Kalsel Masa Kini
BERDASARKAN data dari Gojek regional timur, tercatat lebih dari 5.500 usaha kuliner di Banjarmasin bergabung di aplikasi layanan pesan-antar makanan GoFood pada tahun 2019. Ini masih belum ditambah dengan UMKM kuliner yang tergabung dalam GrabFood. Dengan ekosistem usaha yang sebegitu banyak, tentunya membuat peluang dan persaingan juga semakin ketat. Namun hal ini juga menjadi pertanda, bahwa bisnis kuliner dengan sistem antar semakin berkembang di Kalsel, khususnya di Banjarmasin dan Banjarbaru.
Mengutip dari mokapos, dapur satelit adalah restoran dengan konsep yang hanya menawarkan jasa delivery saja dan tidak menyediakan fasilitas makan di tempat. Di dalam dapur satelit tersedia ruang kerja berupa dapur besar dengan fasilitas lengkap yang bisa digunakan untuk memasak macam-macam menu dari berbagai restoran.
BAGAIMANA KONSEPNYA?
Konsep dapur di dalamnya mirip dengan konsep co-working space yang memang sedang populer belakangan ini. Dengan menggunakan konsep ini, proses pengantaran makanan ke pelanggan akan relatif lebih singkat dibanding dengan pemesanan di restoran konvensional.
Restoran yang menggunakan konsep cloud kitchen juga biasanya menyediakan layanan delivery yang langsung dilakukan oleh pihak restoran. Restoran cloud kitchen juga biasanya bekerja sama dengan layanan antar pesan pihak ketiga, seperti Go-Food atau GrabFood di Indonesia.
Dapur satelit sebenarnya bukan konsep usaha restoran yang baru. Konsep restoran delivery ini sudah lama diaplikasikan oleh berbagai bisnis kuliner pizza. Konsep cloud kitchen yang populer diterapkan ini pada awalnya muncul di India. Pada tahun 2003, Rebel Foods bersama Sequoia memulai bisnis pertamanya, Faasos, yang menjual ragam kuliner kebab.
Hingga saat ini, Rebel Foods memiliki lebih dari 9 brand dalam usahanya. Seiring dengan pesatnya permintaan konsumen atas layanan makanan delivery, konsep cloud kitchen pun semakin banyak diterapkan oleh pelaku bisnis kuliner.
Dapur satelit menawarkan keuntungan lebih banyak daripada restoran biasa. Salah satunya adalah minimnya biaya operasional yang dibutuhkan. Jika Anda memulai bisnis dengan konsep cloud kitchen, Anda dapat mengurangi biaya-biaya operasional seperti sewa gedung.
Restoran konvensional tentu membutuhkan gedung usaha dengan lokasi yang strategis agar dapat menarik banyak pelanggan, tentunya biaya yang dibutuhkan tidaklah sedikit.
Dengan cloud kitchen, Anda bisa mengurangi aspek pilihan tempat strategis dan fokus kepada higienitasnya saja.
Usaha restoran dengan konsep cloud kitchen juga mengurangi kebutuhan tenaga kerja usaha Anda secara signifikan. Selain minimnya biaya operasional, konsep cloud kitchen ini juga membuka lebar kesempatan bagi Anda untuk bereksperimen dengan produk Anda.
Modal yang minimal membuka peluang bagi pegiat usaha untuk lebih fleksibel dalam menjual sesuatu yang inovatif. Dengan resiko yang lebih kecil, Anda bisa dengan leluasa menantang diri Anda dengan menciptakan beragam menu baru yang berkualitas tinggi.
PELUANGNYA DI KALSEL?
Kota-kota besar seperti Banjarmasin misalnya, kini memiliki jumlah orang "sibuk" yang meningkat. Hal ini memicu order makanan secara online juga meningkat. Hal inilah yang membuat usaha kuliner dengan konsep pesan antar juga bisa berkembang baik.
Kendalanya adalah, pelaku usaha ini kesulitan untuk berekspansi dan memperbanyak gerainya agar bisa scale up. Dengan adanya konsep cloud kitchen, diprediksi mampu membantu UMKM bisa mengembangkan bisnisnya dan berekspansi dengan modal yang tidak terlalu besar, sehingga bisa meminimalisir risiko.
Dengan menggunakan dapur satelit, tentunya bisa menghemat biaya operasional dan hal-hal teknis. Di sinilah bentuk kekuatan dari dapur satelit. Namun sayangnya, sampai saat ini belum ada dapur satelit yang benar-benar profesional di Kalsel, khususnya di Banjarmasin. Padahal peluangnya cukup bagus. Pelaku usaha masih terlena dengan konsep konvensional dan hal ini terbukti rapuh dengan kondisi pandemi.
PERKEMBANGAN SELANJUTNYA
Dilansir dari bukuwarung bisnis berbasis virtual ini memiliki peluang yang bagus di masa mendatang. Masyarakat kini lebih senang memesan makanan melalui smartphone dan menunggu makanan diantar sambil menjalankan aktivitas lain. Orang-orang semakin sibuk dengan pekerjaannya dan tidak punya waktu untuk mengantre di restoran untuk membeli makanan.Karena cloud kitchen ini bisnis makanan yang relatif praktis, maka cloud kitchen bisa dikatakan ide usaha kreatif, yang bisa jadi peluang bisnis untuk mahasiswa. Saat ini bisnis makanan berbasis cloud belum begitu banyak di Indonesia. Jadi, manfaatkan kesempatan yang baik ini untuk segera memulai bisnis Anda.
Post a Comment