Di Sini Ternyata Tempat Produksi Kopi Laba-Laba Banjar yang Legendaris
KOPI yang satu ini jelas menjadi legenda bagi pecinta kopi di Kalimantan Selatan. Konon katanya, kopi ini sih udah ada sejak tahun 1970-an gitu. Jelas udah lama banget lah dan kopi ini tetap masih bertahan di tengah massifnya gempuran kopi sachet maupun kedai-kedai kopi kekinian. Kopi apa sih?
Setelah berselancar di dunia internet yang crowded itu, akhirnya kami menemukan sebuah keterangan dari salah satu budayawan Kalsel, yaitu Zulfaisal Putra. Dalam akun instagram milik doi, dia bilang kalau kopi Laba-Laba adalah kopi legenda di Banua.
![]() |
|
KALSELGRAM.COM, Jurnalisme Warga Daring Kalsel
Kopi cap Laba-laba, begitulah kopi ini dinamai oleh yang punya merek. Kenapa jadi dinami Laba-laba, belum ada kejelasan resmi dari yang punya usaha kopi ini. Namun kalah boleh menebak, mungkin karena pada kemasan kopi ini terdapat gambar laba-laba cukup gede cuy. Dari jauh juga udah keliatan sih ke-laba-labaannya. Ya kayak spiderman gitu lah.
![]() |
foto: Zulfaisal Putra |
Setelah berselancar di dunia internet yang crowded itu, akhirnya kami menemukan sebuah keterangan dari salah satu budayawan Kalsel, yaitu Zulfaisal Putra. Dalam akun instagram milik doi, dia bilang kalau kopi Laba-Laba adalah kopi legenda di Banua.
Urang Banjar generasi tahun 70 dan 80-an pasti hanya tahu kopi ini. Kopi Laba Laba, yang dirintis dan diproduksi Ganang Alus, warga Jalan Piere Tendean No. 1, Banjarmasin ini, dulu menguasai cita rasa kopi di Kalsel, bahkan sampai Kalimantan lain dan Surabaya," tulisannya.
Menurut pria ini, kekentalan bubuknya, kepekatan hitamnya, dan cita rasanya membuat kopi Laba laba digemari. Kopi Laba Laba mulai berkurang peminatnya sejak masuknya kopi Kapal A** dan Indoc** (sensor dulu ya hehehe). Namun, sampai sekarang kopi Laba Laba masih berproduksi. "Ratona Arya, generasi kedua usaha ini masih terus memproduksi," tegasnya.
Kalau menurut data-data yang kami dapat sih, kopi ini memang cukup melekat dengan para penikmat kopi di Kalsel. Pertama, karena kopi ini adalah kopi produksi lokal. Dengan kegelapan sangrai dan halusnya gilingan, kopi ini cukup nikmat kalau diseduh dengan air mendidih dicampur gula. Legit manis dan kentel lah alis Lemantel.
Kalau menurut data-data yang kami dapat sih, kopi ini memang cukup melekat dengan para penikmat kopi di Kalsel. Pertama, karena kopi ini adalah kopi produksi lokal. Dengan kegelapan sangrai dan halusnya gilingan, kopi ini cukup nikmat kalau diseduh dengan air mendidih dicampur gula. Legit manis dan kentel lah alis Lemantel.
Tapi bagi bubuhan pian yang kurang suka kopi hitam, barangkali ini jadi agak kurang cocok. Tapi jangan salah, kamu bisa memodifikasi. Bisa mencoba resep dari Bintang Emon yang lagi viral itu. Campurlah kopi laba-laba dengan susu cap beruang. Kalau mau manis, tambahkan gula secukupnya. Gimana mau mencoba kopi laba-laba? Spider Coffee from Banjar. (kalselgram)
Post a Comment